Ajian Malih Rupo Lengkap

AJIAN परिवर्तन पूर्वजों NUSANTARA विरासत को आकार

Dikisahkan suatu ketika, di pinggiran hutan yang lebat, tatkala Sunan Kalijaga sedang melakukan perjalanan syiar Islam, ia di cegat oleh segerombolan perampok yang pada masa itu sudah sangat terkenal kekejamannya. Dengan polos sang wali mengatakan bahwa ia tidak mempunyai harta yang layak diberikan kepada gerombolan perampok itu. Tapi pimpinan perampok itu tidak mempercayainya dan dengan garang ia menyuruh anak buahnya untuk menggeledah barang bawaan sang wali.

Mendapat perlakuan tidak senonoh ini, sang wali hanya tersenyum.Dalam hatinya ia sudah bertekad untuk memberi pelajaran kepada para perampok itu agar mereka kembali ke jalan yang benar. Manakala mereka mendekatinya, dengan tenang sang wali mengibaskan kain panjang yang tersampir di pundaknya. Dan apa yang terjadi, ternyata kibasan itu mampu memporak porandakan para perampok itu.

Melihat kejadian itu, Ki Jaghana sang pemimpin perampok itu menjadi berang. Ia langsung memasang kuda-kuda dan bersiap menyerang sang wali dengan pedangnya. Tahu akan kesaktian kepala perampok yang akan menyerangnya ini, maka kali ini sang wali merapal Ilmu Malih Rupa. Begitu usai, tiba-tiba tubuh sang wali sudah tidak jauh dari Ki Jaghana.

Ki Jaghana semakin bernafsu . Dengan teriakan keras , ia langsung menyabetkan pedangnya ke tubuh sang wali. Anehnya sang wali tidak menghindar. Ia malah membiarkan pedang yang demikian tajam itu menghantam tubuhnya.

Melihat kejadian itu, sudah barang tentu membuat para pengikut Ki Jaghana menjadi berang . Dengan ganas salah seorang anak buah Ki Jaghana melabrak. Begitu ia akan melompat, sebuah tangan halus menahan gerakannya. Siapa lagi kalau bukan tangan sang wali. Dengan penuh wibawa, sang wali mengatakan bahwa yang di serang hanyalah pohon asam.

Ketika anak buah Ki Jaghana ingin bertanya lebih jauh, sang wali hanya berkata, "Jika ingin tahu, pejamkanlah matamu. Lihat dengan mata batinmu. Maka engkau akan tahu yang terjadi sesungguhnya."

Kemudian beberapa anak buah Ki Jaghana pun melakukan apa yang dianjurkan oleh sang wali. Dan apa yang terjadi, mereka melihat pemandangan yang sungguh ganjil. Dengan membabi buta Ki Jaghana yang merasa menebas dan menusukan pedangnya ke tubuh sang wali ternyata hanya menyerang pohon asam. Karena tubuh yang ditebas tidak juga roboh, akhirnya Ki Jaghana kehabisan tenaga. Dan ia sangat terkejut dan bercampur malu tatkala sang wali mencabut ilmunya, ternyata ia hanya bertarung dengan sebatang pohon asam.

Akhirnya Ki Jaghana menyerah dan menyatakan taubat serta memeluk Islam yang disebarkan sang Kanjeng Sunan Kalijaga.

Demikianlah sekelumit kehebatan Ilmu Malih Rupa peninggalan sang wali. Ilmu-ilmu yang pernah dimiliki oleh para wali atau para linuwih pada jamannya itu tidak lekang di makan jaman. Buktinya, walau dengan diam-diam, banyak orang yang masih mempelajarinya.

Nb ; Lakukan Ajian Dengan Didampingi Guru Agar Bermanfaat